Advertisement

About us

"Aku Mencium Bau Surga!"

Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, "Aku Mencium Bau Surga!"
Selasa, 18 April 06

Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada
naungan selain dari naunganNya.di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh
dalam melakukan ketaatan kepada Allah."

Dalam sebuah hadits shahih dari Anas bin an-Nadhr RA, ketika perang Uhud ia
berkata, "Wah...angin surga, sungguh aku telah mecium bau surga yang berasal
dari balik gunung Uhud."

Seorang Doktor bercerita kepadaku, "Pihak rumah sakit menghubungiku dan
memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaan kritis sedang dirawat.
Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah
meninggal -semoga Allah merahmatinya- . Lantas bagaimana detail kisah
wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana
keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?

Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga
Allah membalas kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di
Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan
sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan
mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia
marah dan jengkel? Atau apa?

Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka,
'Jangan khawatir! Saya akan meninggal... tenanglah... sesungguhnya aku
mencium bau surga.!' Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia
mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan pada dokter yang sedang merawat.
Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata
kepada mereka, 'Wahai saudara-saudara, aku akan mati, jangan kalian
menyusahkan diri sendiri... karena sekarang aku mencium bau surga.'

Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya
dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam
kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, 'Asyhadu
alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. ' Ruhnya melayang
kepada Sang Pencipta SWT.

Allahu Akbar... apa yang harus kukatakan dan apa yang harus aku komentari...
semua kalimat tidak mampu terucap... dan pena telah kering di tangan... aku
tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah SWT,
'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh
itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.' (Ibrahim: 27).

Tidak ada yang perlu dikomentari lagi."
Ia melanjutkan kisahnya,
"Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya'
di tempat memandikan mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu
melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan
sesudah shalat Maghrib pada hari yang sama.

I. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat. "
Ini merupakan tanda-tanda Husnul Khatimah.

II. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya
seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia
jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Padahal tubuh orang
yang sudah meninggal itu dingin, kering dan kaku.

III. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang
mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiaannya,
sementara jari-jari yang lain ia genggam.

Subhanallah. .. sungguh indah kematian seperti ini. Kita bermohon semoga
Allah menganugrahkan kita Husnul Khatimah.

Saudara-saudara tercinta... kisah belum selesai...
Saudara Dhiya' bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan
semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya?

Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan
raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang
ter-larang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau
sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia
kerjakan? Mengapa ia dapatkan Husnul Khatimah yang aku yakin bahwa saudara
pembaca pun mengidam-idamkannya ; meninggal dengan mencium bau surga.

Ayahnya berkata,
'Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga
membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh
berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur'an dan termasuk salah seorang siswa
yang berprestasi di SMU'."

Aku katakan, "Maha benar Allah yang berfirman,
'Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Rabb kami ialah Allah' kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu" Kamilah Pelindung-pelindung mu dalam kehidupan dunia dan di
akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh
(pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari
(Rabb) Yang Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.' (Fushshilat: 30-32)."

(SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN KARYA MUHAMMAD BIN SHALIH AL-QAHTHANI,
PENERBIT DARUL HAQ, TELP.021-4701616 sebagai yang dinukil dari Qishash wa
'Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir)
"Aku Mencium Bau Surga!" "Aku Mencium Bau Surga!" Reviewed by ASYIMAR on 11.44 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Find us on Facebook