Advertisement

About us

Nasihat Iblis

Nasihat Iblis

Tiada permusuhan yang abadi di dunia ini kecuali permusuhan antara iblis dan anak cucunya dengan manusia. Permusuhan ini berawal di masa yang sangat silam, masa ketika Allah SWT menciptakan Adam, lalu Dia menempatkannya di surga yang penuh kenikmatan. Penciptaan menusia ini mendapat protes dari para malaikat. Mengapa Allah menciptakan makhluk yang dikemudian hari akan berbuat kerusakan di dunia serta saling menumpahkan darah? Namun dengan ilmu-Nya Yang Mahaluas, Allah SWT menjawab pertanyaan para malaikat tersebut bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang tidak mereka ketahui (QS Albaqarah [2]: 30). Akhirnya, dengan segala ketundukan, para malaikat bisa memahami serta mengakui benarnya keputusan Allah tersebut (QS 2: 32).

Untuk menunjukkan tepatnya keputusan yang dibuat-Nya, Allah SWT mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruh benda serta rahasia alam semesta yang tidak diajarkan kepada para malaikat. Ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat dan Adam untuk menyebutkan nama-nama itu, ternyata para malaikat tidak mampu menyebutkannya, sedangkan Adam mampu menyebutkannya dengan sangat baik (QS 2:31-33).

Kemampuan menyebutkan nama-nama, sebagai buah dari pelajaran yang Allah SWT berikan, menunjukkan bahwa Adam memiliki keunggulan yang tidak dimiliki para malaikat. Nama senantiasa menunjukkan sesuatu.

Dengan mengetahui nama berarti kita mengetahui serta memiliki gambaran mengenai nama tersebut. Nama equivalen dengan “konsep” atau “lambang” atau “simbol” yang menunjukkan adanya kemampuan pikir, akal, serta kecerdasan. Dengan kata lain, walau diciptakan dari saripati tanah, Adam dianugerahi kecerdasan akal pikiran yang tidak dimiliki makhluk lainnya, khususnya malaikat, walau mereka diciptakan dari cahaya. Adanya kemampuan ini, memungkinkan manusia mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi, serta membangun peradaban di dalamnya.

Karena kelebihannya ini, Adam menjadi sangat istimewa. Sehingga, Allah SWT pun memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Karena ketaatannya, mereka bersujud, kecuali iblis (QS. 2: 34). Mereka menolak karena menganggap kedudukan Adam lebih rendah dari dirinya.

Bagaimana aku harus bersujud kepada Adam, sedangkan ia diciptakan dari tanah hitam yang bau busuk, sedangkan aku diciptakan dari api yang lebih mulia,” demikian ujar iblis (QS Al Hijr [15]: 32-33). Konon, sebelum dilaknat Allah, iblis adalah makhluk yang memiliki derajat tinggi, bahkan dianggap sebagai malaikat yang terkemuka. Boleh jadi, kehadiran Adam dengan segala keutamaannya dianggap iblis sebagai ancaman yang bisa mengganggu eksistensi dirinya.

Akibat pembangkangannya itu, Allah SWT menurunkan derajat iblis serta mengusirnya dari tempat yang paling tinggi. Di sinilah permusuhan iblis kepada Adam mencapai puncak. Ia berjanji untuk menuntut balas kepada Adam yang dianggap sebagai penyebab jatuhnya kedudukan dia di hadapan Allah (QS 15: 39). Akhirnya, dengan aneka cara, iblis pun sukses menggelincirkan Adam dan Hawwa, sehingga mereka terusir dari surga (QS 2: 36).

Walau demikian, permusuhan mereka tidak berhenti selama keturunan Adam masih ada hingga datangnya hari kiamat (QS 15: 36-3Cool. Seperti itulah, hingga detik ini iblis beserta anak cucunya terus berupaya menggelincirkan manusia melalui aneka reka perdaya.

Bagaimana cara iblis menggelincirkan anak cucu Adam? Pertanyaan ini layak dikemukakan, agar kita bisa menghindari jerat-jerat mereka yang mematikan. Zaman dahulu, iblis kerap mendatangi para nabi serta orang-orang saleh dengan menyamar sebagai manusia. Terkadang mereka bicara “keceplosan” dengan membuka rahasia terkait strateginya menjerat manusia. Untuk nasihatnya ini, kita “wajib” percaya, walau mereka itu pendusta.

Kisah pertama.
Saat terjadi banjir besar, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk menaiki kapal yang telah ia buat. Selain orang-orang yang beriman, beliau pun menaikkan berbagai jenis hewan yang berpasang-pasangan. Tiba-tiba Nuh melihat seorang lelaki tua yang tidak dikenalnya di dalam kapal. “Untuk apa kamu masuk ke kapal ini? “Aku berada di sini untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu”. Ternyata, orang tua itu adalah iblis yang menyamar. Nuh pun berkata, “Keluarlah kamu dari sini wahai musuh Allah! Kamu terkutuk!

Iblis kemudian berkata, “Wahai Nuh, ada lima hal yang dengan kelimanya aku akan membinasakan manusia. Akan aku beritahukan yang tiga dan aku sembunyikan yang dua.

Saat itu Allah SWT mewahyukan kepada Nuh agar meminta yang dua daripada yang tiga. “Apa yang dua itu hai Iblis? Dua hal yang membinasakan manusia adalah keinginan yang sangat (kerakusan) dan kedengkian. Karena kedengkian inilah, aku dilaknat serta dikutuk Allah. Karena keinginan yang sangat itu pula, Adam dan Hawwa tergoda untuk menuruti segala keinginannya” (HR Abu Dawud). Kisah kedua.

Kali ini iblis mendatangi Nabi Musa. Kisahnya disampaikan Ibnu Umar. “Wahai Musa, engkau telah dipilih Allah dengan risalah-Nya, dan Allah telah berbicara padamu: “Wa kallamallahu Musa takliimaan”. Aku ini makhluk Allah juga. Aku ingin bertobat. Karena itu, mohonkanlah syafa’at untukku agar Allah sudi mengampuniku” . Musa kemudian berdoa. Maka Allah berfirman, “Wahai Musa, Aku penuhi permintaanmu. Tapi katakan kepada iblis agar dia bersujud pada kuburan Adam terlebih dahulu.

Musa pun mengabarkan kepada iblis apa yang difirmankan Allah. Namun iblis malah marah besar, “Dulu, ketika Adam masih hidup, aku tidak mau bersujud kepadanya. Mana mungkin aku harus bersujud kepadanya setelah ia mati?”. Karena sikapnya tersebut, iblis tetap berada dalam laknat Allah SWT.

Ia kemudian berkata, “Wahai Musa, aku berutang budi padamu. Engkau telah memintakan ampun pada Allah untukku. Sekarang aku akan memberikan nasihat padamu. Ingatlah aku dalam tiga keadaan, agar aku tidak membinasakanmu. Pertama, kalau engkau marah, ingatlah aku.
Karena, saat engkau marah, ruhku berada dalam hatimu dan mataku berada dalam matamu. Kedua, ingatlah aku ketika engkau menghadapi peperangan. Aku datangi anak Adam. Aku ingatkan dia tentang anaknya, istrinya, dan keluarganya sehingga ia meninggalkan medan perang. Dan ketiga, hindarilah berduaan dengan seorang perempuan yang bukan muhrim-mu. Ketahuilah, pada saat itu aku akan menjadi utusanmu untuknya, dan menjadi utusannya untukmu.
Nasihat Iblis Nasihat Iblis Reviewed by ASYIMAR on 14.06 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Find us on Facebook