Jika kita berdoa biasanya kita mengharapkan doa itu segera dikabulkan, bukan begitu? Bahkan, kita sering berharap agar doa itu langsung dikabulkan tepat disaat kita selesai mengucapkannya. Seketika itu juga. Memang kadang kita ini tidak realistis, sih. Tapi, sebenarnya, berharap agar Tuhan segera mengabulkan doa kita tidaklah berlebihan. Dan memang kenyataannya begitu, kok. Tuhan mengabulkan begitu banyak permintaan kita, dengan segera. Coba saja anda renungkan; kapan terakhir kali anda berdoa dan doa itu langsung dikabulkan Tuhan?
Jika saya merenungi kembali doa-doa yang pernah saya panjatkan. Ternyata, begitu banyak doa yang dikabulkan oleh Tuhan dengan serta merta. Langsung Tuhan berikan tanpa harus menunggu lama. Terutama ketika doa itu berupa sesuatu yang tidak berhubungan dengan material duniawi seperti misalnya kesehatan dan ketenangan. Keberanian. Atau ketegaran hati. Ketika saya bilang; Tuhan, berikan saya kekuatan. Maka saya benar-benar merasa kuat. Tuhan, kumohon ketenangan hati; maka segera saja hati saya merasa tenang. Jujur saja, kadang saya lupa bahwa itu merupakan bentuk pengkabulan langsung dari Tuhan.
Bukan itu saja, permintaan material pun tak jarang Tuhan segera kabulkan. Puji Tuhan, saya bukan orang yang berlimpah ruah dari sisi materi. Bukan orang kebanyakan uang. Sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup pada taraf yang wajar. (Jangan-jangan, ini merupakan terminologi lain dari kata ’pas-pasan’, haha.). Tetapi, saya merasa beruntung berada pada tingkatan status ekonomi yang biasa-biasa saja ini. Sebab, harus saya akui, ketika baru terima gajian; saya suka lupa untuk meminta kepada Tuhan. Lain sekali ketika dompet sedang benar-benar lepet dan kepepet; dengan Tuhan saya merasa begitu lengket. Sehingga saya merasa berhak untuk meminta kepadaNya. Jadi, Tuhan, saya tidak keberatan jika Engkau terus menerus menempatkan diri saya pada posisi pas-pasan ini. Agar saya tidak terlalu sulit untuk agak lebih sering mendekat padaMu. Untuk meminta tambahan dari kekurang-kekurangan yang kadang-kadang menyesakkan dada. Hehe, curang.
Anda, terakhir kali doanya dikabulkan langsung oleh Tuhan, kapan? Saya mengalaminya tadi pagi. Sehabis mandi, saya berdiri tertegun dihadapan lemari pakaian. Lalu saya memandang gantungan pakaian kerja yang ada disana. Dan saya menyadari bahwa celana panjang saya, sudah pada berumur lama. Tidak belel, memang. Tetapi, jika saya mengenakannya, orang tahu bahwa itu sudah berumur lebih dari 2 atau 3 tahun. Anda sering membeli pakaian? Saya tidak. Pagi itu, saya bergumam; Oh, Tuhan, saya sudah sangat membutuhkan celana panjang yang baru.
Tahukah anda, apa yang terjadi satu detik kemudian? Saya benar-benar mendapatkan celana panjang baru seketika itu juga!
Sekitar 4 tahun yang lalu, kantor tempat saya bekerja membiayai pembuatan satu stel jas untuk sebuah acara resmi. Bahannya cukup bagus. Ada penjahit khusus yang ditunjuk untuk menjahitkannya pula. Jahitannya bagus. Tetapi…., entah kenapa; celana panjang yang penjahit itu buatkan untuk saya ternyata ukuran pinggangnya kebesaran. Kalaupun saya paksakan memakainya, pasti tampak kedodoran. Pagi ini, sekitar empat tahun kemudian, tepat setelah saya berkata; Oh, Tuhan, saya sudah sangat membutuhkan celana panjang yang baru, itu; saya teringat celana panjang itu. Dan tahukah anda, selama empat tahun terakhir ini tubuh saya sudah tumbuh lebih besar, terutama dibagian pinggang. Maka, jadilah celana yang dijahit empat tahun lalu itu barang baru yang benar-benar pas buat saya. Pagi ini, saya bahagia untuk dua hal. Pertama, karena doa saya terkabul Tuhan seketika itu juga. Dan kedua, ternyata, saya masih berada dalam masa ’pertumbuhan’. Alhamdulillah. Terpujilah Tuhan.
Mungkin anda menganggap ini hal sepele. Tetapi, cobalah kembali anda renungkan; kapan terakhir kali doa anda dikabulkan Tuhan seketika itu juga? Boleh jadi selama ini kita tidak menyadari betapa Tuhan bersedia mendengarkan doa-doa kita. Bahkan mengabulkannya seketika itu juga. Dia mengabulkan doa-doa kita; sekalipun kita tidak selalu bersegera memenuhi panggilannya ketika Dia menyeru kita. Dan, hey ingat; boleh jadi doa-doa itu tidak terucapkan. Sekedar terbersit dalam hati. Tetapi, Tuhan tetap mendengarnya. Lalu Dia mengabulkannya untuk kita. Setiap malam, ketika kita pergi tidur; mungkin kita tidak mengucapkan seulas kata untuk meminta kepadaNya. Tetapi, jauh dilubuk hati yang paling dalam, kita ingin agar besok pagi bangun dalam keadaan sehat walafiat. Dan benar saja, ketika keesokan harinya kita bangun pagi; kita benar-benar sehat. Lihatlah. Bahkan, sekalipun kita tidak mengucapkannya. Tuhan masih bisa mendengarkan. Bahkan, sekalipun itu hanya tersirat dalam hati saja; Tuhan langsung mengabulkannya. Coba saja anda bayangkan; betapa seringnya kita bangun pagi dalam keadaan sehat. Sehingga pagi itu; kita terbangun dengan gairah dan kebugaran tertinggi. Setiap hari. Sementara kita tidak cukup paham bahwa itu terjadi, karena Tuhan sayang pada kita. Dan Dia mengabulkan doa-doa kita, seketika itu juga.
Note : jika hamba-hambaku bertanya tentangku; katakanlah bahwa Aku ini dekat
(source : email tetangga *sopy paste)
__._,_.___
Messages in this topic (1) Reply (via web post) |
Jika saya merenungi kembali doa-doa yang pernah saya panjatkan. Ternyata, begitu banyak doa yang dikabulkan oleh Tuhan dengan serta merta. Langsung Tuhan berikan tanpa harus menunggu lama. Terutama ketika doa itu berupa sesuatu yang tidak berhubungan dengan material duniawi seperti misalnya kesehatan dan ketenangan. Keberanian. Atau ketegaran hati. Ketika saya bilang; Tuhan, berikan saya kekuatan. Maka saya benar-benar merasa kuat. Tuhan, kumohon ketenangan hati; maka segera saja hati saya merasa tenang. Jujur saja, kadang saya lupa bahwa itu merupakan bentuk pengkabulan langsung dari Tuhan.
Bukan itu saja, permintaan material pun tak jarang Tuhan segera kabulkan. Puji Tuhan, saya bukan orang yang berlimpah ruah dari sisi materi. Bukan orang kebanyakan uang. Sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup pada taraf yang wajar. (Jangan-jangan, ini merupakan terminologi lain dari kata ’pas-pasan’, haha.). Tetapi, saya merasa beruntung berada pada tingkatan status ekonomi yang biasa-biasa saja ini. Sebab, harus saya akui, ketika baru terima gajian; saya suka lupa untuk meminta kepada Tuhan. Lain sekali ketika dompet sedang benar-benar lepet dan kepepet; dengan Tuhan saya merasa begitu lengket. Sehingga saya merasa berhak untuk meminta kepadaNya. Jadi, Tuhan, saya tidak keberatan jika Engkau terus menerus menempatkan diri saya pada posisi pas-pasan ini. Agar saya tidak terlalu sulit untuk agak lebih sering mendekat padaMu. Untuk meminta tambahan dari kekurang-kekurangan yang kadang-kadang menyesakkan dada. Hehe, curang.
Anda, terakhir kali doanya dikabulkan langsung oleh Tuhan, kapan? Saya mengalaminya tadi pagi. Sehabis mandi, saya berdiri tertegun dihadapan lemari pakaian. Lalu saya memandang gantungan pakaian kerja yang ada disana. Dan saya menyadari bahwa celana panjang saya, sudah pada berumur lama. Tidak belel, memang. Tetapi, jika saya mengenakannya, orang tahu bahwa itu sudah berumur lebih dari 2 atau 3 tahun. Anda sering membeli pakaian? Saya tidak. Pagi itu, saya bergumam; Oh, Tuhan, saya sudah sangat membutuhkan celana panjang yang baru.
Tahukah anda, apa yang terjadi satu detik kemudian? Saya benar-benar mendapatkan celana panjang baru seketika itu juga!
Sekitar 4 tahun yang lalu, kantor tempat saya bekerja membiayai pembuatan satu stel jas untuk sebuah acara resmi. Bahannya cukup bagus. Ada penjahit khusus yang ditunjuk untuk menjahitkannya pula. Jahitannya bagus. Tetapi…., entah kenapa; celana panjang yang penjahit itu buatkan untuk saya ternyata ukuran pinggangnya kebesaran. Kalaupun saya paksakan memakainya, pasti tampak kedodoran. Pagi ini, sekitar empat tahun kemudian, tepat setelah saya berkata; Oh, Tuhan, saya sudah sangat membutuhkan celana panjang yang baru, itu; saya teringat celana panjang itu. Dan tahukah anda, selama empat tahun terakhir ini tubuh saya sudah tumbuh lebih besar, terutama dibagian pinggang. Maka, jadilah celana yang dijahit empat tahun lalu itu barang baru yang benar-benar pas buat saya. Pagi ini, saya bahagia untuk dua hal. Pertama, karena doa saya terkabul Tuhan seketika itu juga. Dan kedua, ternyata, saya masih berada dalam masa ’pertumbuhan’. Alhamdulillah. Terpujilah Tuhan.
Mungkin anda menganggap ini hal sepele. Tetapi, cobalah kembali anda renungkan; kapan terakhir kali doa anda dikabulkan Tuhan seketika itu juga? Boleh jadi selama ini kita tidak menyadari betapa Tuhan bersedia mendengarkan doa-doa kita. Bahkan mengabulkannya seketika itu juga. Dia mengabulkan doa-doa kita; sekalipun kita tidak selalu bersegera memenuhi panggilannya ketika Dia menyeru kita. Dan, hey ingat; boleh jadi doa-doa itu tidak terucapkan. Sekedar terbersit dalam hati. Tetapi, Tuhan tetap mendengarnya. Lalu Dia mengabulkannya untuk kita. Setiap malam, ketika kita pergi tidur; mungkin kita tidak mengucapkan seulas kata untuk meminta kepadaNya. Tetapi, jauh dilubuk hati yang paling dalam, kita ingin agar besok pagi bangun dalam keadaan sehat walafiat. Dan benar saja, ketika keesokan harinya kita bangun pagi; kita benar-benar sehat. Lihatlah. Bahkan, sekalipun kita tidak mengucapkannya. Tuhan masih bisa mendengarkan. Bahkan, sekalipun itu hanya tersirat dalam hati saja; Tuhan langsung mengabulkannya. Coba saja anda bayangkan; betapa seringnya kita bangun pagi dalam keadaan sehat. Sehingga pagi itu; kita terbangun dengan gairah dan kebugaran tertinggi. Setiap hari. Sementara kita tidak cukup paham bahwa itu terjadi, karena Tuhan sayang pada kita. Dan Dia mengabulkan doa-doa kita, seketika itu juga.
Note : jika hamba-hambaku bertanya tentangku; katakanlah bahwa Aku ini dekat
(source : email tetangga *sopy paste)
__._,_.___
Messages in this topic (1) Reply (via web post) |
Doa anda akan dikabulkan
Reviewed by ASYIMAR
on
14.40
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar